Fenomena Stunting

kadang bunda suka bingung ya kalau si kecil susah makan padahal sudah menggunakan menu makanan favoritnya. kadang adakalanya harus di paksa dan berakhir tak mau makan dan berlangsung hampir setiap hari. ada beberapa hal yang membuat si kecil susah untuk makan, salah satunya mungkin si kecil mulai bosan dengan menu tersebut, bisa juga karna si kecil terlalu banyak ngemil sehingga ia merasa kenyang sebelum jam makannya. bunda, jangan biarkan GTM pada si kecil berlangsung lama ya… karna bisa saja menimbulkan gejala gejala kekurangan gizi pada anak. salah satu masalah kesehatan pada anak adalah stunting.

Apa itu Stunting ?

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.  stunting pada anak karna kurangnya pengetahuan orang tua akan gizi yang perlu dipenuhi untuk tumbuh kembang si kecil

Mengapa stunting bisa terjadi ?

Penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang (kronis). Kekurangan asupan gizi ini bisa terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan karena ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan. kondisi ini di per parah dengan kurangnyan edukasi kepada orang tua terhadap bahayanya stunting pada anak. 

kebutuhan yang harusnya di cukupi pada anak adalah tanggug jawab orang orang dewasa disekitarnya. hal tersebut bisa saja menganggu tumbuh kembangnya hingga anak akan mendapatkan dampak yang tidak baik hingga ia dewasa.

Berapa lama dampak Stunting ?

stunting sebenarnya kondisi yang tidak bisa diprediksi namun dapat dicegah sedini mungkin dengan mencukupi gizi si kecil. dampak buruk stunting juga bisa terjadi hingga anak dewasa. 

Pemantauan pertumbuhan anak biasanya dilakukan dengan memplot berat badan dan tinggi badan ke dalam suatu kurva pertumbuhan. Seorang anak dikatakan pendek jika tinggi badan atau panjang badan menurut usia lebih dari dua standar deviasi di bawah median kurve standar pertumbuhan anak WHO.

Dampak jangka panjang, stunting dapat menyebabkan menurunnya kapasitas intelektual anak yang berdampak pada menurunnya konsentrasi belajar dan kesulitan memahami materi yang disampaikan di sekolah, sehingga dapat berpengaruh pada prestasi belajar dan produktivitasnya ketika dewasa, menurunnya imunitas/kekebalan tubuh, serta munculnya risiko mengalami penyakit degeneratif ketika dewasa 

 

Bagaimana cara mencegah stunting?

stunting aadalah masalah kesehatan yang serius dan mempengaruhi pertumbuhan anak hingga dewasa maka orang tua perlu mengetahui cara pencegahan yang benar. 

1. Pahami Konsep Gizi
Pastikan Anda mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap hari, terlebih saat masa kehamilan. 

2. Pilihan Menu Beragam
 Saat masa kehamilan dan setelahnya, ibu pun perlu mendapatkan gizi yang baik dan seimbang agar dapat menghindari masalah stunting.

3. Pemeriksaan Rutin
Ibu hamil juga tidak boleh mengalami anemia atau kekurangan darah karena akan memengaruhi janin dalam kandungan. Kontrol tekanan darah ini bisa dilakukan saat check up rutin.

4. Pentingnya ASI
Air susu ibu (ASI) mengandung banyak gizi baik yang dapat menunjang pertumbuhan anak. 

5. Konsumsi Asam Folat
Asam folat berperan penting untuk mendukung perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi. 

6. Tingkatkan Kebersihan
Sakit infeksi yang berulang pada anak disebabkan oleh sistem imunitas tubuh yang tidak bekerja secara maksimal. Saat imunitas tubuh anak tidak berfungsi baik, maka risiko terkena berbagai jenis gangguan kesehatan, termasuk stunting, menjadi lebih tinggi. 

7. Faktor Sanitasi
Faktor sanitasi dan akses air bersih menjadi salah satu fokus yang bisa Anda lakukan untuk mencegah stunting pada anak. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan agar tidak ada bakteri, jamur, kuman, dan virus yang mengontaminasi tubuh Anda dan si kecil. 

    

Makanan pencegah Stunting

1. ASI : pemberian ASI berpotensi mengurangi peluang terjadinya stunting pada anak, karena di dalam ASI terdapat kandungan gizi mikro dan makro.

2. Tahu dan Tempe : Salah satu jenis protein nabati yang terkandung dalam kedelai ini juga mengandung zat besi yang berfungsi meningkatkan energi tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan menjaga pertumbuhan tulang.

3. Kacang – kacangan : Kacang-kacangan, terutama kacang hijau memiliki kandungan protein sebesar 8,7 gram setiap 100 gramnya, dan banyak dimanfaatkan dalam kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada bayi dan balita, untuk mencukupi kebutuhan gizi agar mencapai berat badan sesuai usianya.

4. Telur : Telur juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral, salah satunya kolin yang bermanfaat untuk perkembangan otak bayi. Perlu diingat, sebaiknya konsumsi telur dalam keadaan matang untuk menghindari adanya kontaminasi bakteri. 


5. Hati Ayam : Makanan ini juga cenderung rendah kalori, sehingga asupan hati ayam mampu bertahan lebih lama dan akan membuat anak mudah merasa kenyang. Pada setiap 100 gram hati ayam terdapat kandungan vitamin B12 sebesar 16,6 mikrogram, vitamin B6 sebanyak 0,9 miligram, dan vitamin B1 sebanyak 0,36 miligram.

6. Ikan : Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang memiliki kekayaan hasil biota laut. Salah satunya ikan kembung yang nilai gizinya hampir setara dengan ikan salmon. Ikan kembung adalah salah satu jenis makanan bergizi untuk mencegah stunting pada anak.

Rekomendasi Mpasi anti ribet

1. bubur Hati dan ayam

2. Bakso ikan ( menyesuaikan tekstur )

3. Nugget sayur

4. puree pisang 

5. Bola tempe keju

 

Tips untuk bunda jangan memulai mpasi jika si kecil belum mencapai Usia yang cukup. MPASI dapat mulai diberikan kepada bayi ketika sudah memasuki usia 6 bulan. Berikut adalah rekomendasi pemberian MPASI dari WHO: Bayi berusia 6–9 bulan: Mulai mengonsumsi makanan yang dilembutkan dan disaring (puree) dan dilumatkan (mashed) minimal dua kali sehari. 

bayi baru lair tidak boleh langsung diberikan makana mereka hanya boleh mengkonsumsi ASI saja, karna belum bisa mencerna makanan. perhatikan juga tekstur makanan untuk si kecil. bunda bisa memperkenalkan tekstur secara bertahap. 

Rekomendasi makanan anti ribet yang bisa bunda bawa kemanapun tanpa khawatir akan basi atau berceceran !

produks dari dari Dapur Sehati tidak mengandung MSG/Pengawet juga tidak mengandung bahan bahan berbahaya lainnya. cocok untuk mpasi 1 tahun +. masa simpan yang lama dan mudah dibawa kemana pun.