Tantrum

Tantrum pada anak biasanya dimulai sejak usia 1,5 tahun sampai 4 tahun. ditandai dengan anak yang suka marah -marah, menangis, berteriak dan tidak bisa menenangkan diri.  hal ini bisa terjadi karna si kecil tidak dapat apa yang dinginkannnya.

Frekuensi anak untuk alami tantrum akan berkurang seiring bertambahnya usia mereka. Pada anak usia 1 tahun, rata-rata frekuensi tantrum dalam seminggu adalah 8 kali, lalu naik menjadi 9 kali ketika berusia 2 tahun. Kemudian, ketika usianya 3 tahun, frekuensi tantrum akan berkurang menjadi 6 kali saja dalam seminggu.

namun, harus bunda ketahui di beberapa kasus tantrum juga bisa berubah menjadi perilaku berkelanjutan, jika tidak disikapi dengan baik oleh orangtua. Orangtua perlu waspada jika tantrum berlanjut setelah anak berumur 4 tahun, dan muncul reaksi berlebihan dengan menyakiti diri sendiri atau orang lain.

Tips Mengatasi Tantrum Pada anak

Kita harus bisa menghadapinya secara tenang agar kondisi tantrum anak tidak semakin parah. Untuk mengatasinya kamu bisa mengikuti tips berikut ini:

1.    Tetap Tenang

Ketika anak sedang mengalami tantrum sebaiknya jangan panik, karena akan membuat kamu menjadi tidak bisa berpikir jernih untuk menghadapi perilaku anak. Hindari memarahi anak pada saat tantrum. Cobalah untuk menarik napas dalam dan tenang. Apabila sudah tenang kamu bisa berpikir langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya.

2.    Memberi Ruang Kepada Anak

Cara menghadapi anak tantrum yang selanjutnya adalah berikan anak ruang untuk meluapkan semua emosinya. Usahakan tetap dampingi anak dari jarak dekat agar kamu bisa memantau perilaku yang menyakiti seperti memukul, menendang, atau menggigit.

3.    Tunjukkan Empati

Anak-anak cenderung lebih sering mengalami tantrum. Pada saat anak sedang tantrum, kita tidak boleh mengekang anak seperti mencubit atau memukul. Cobalah untuk memberikan pelukan yang hangat serta membisikkan kata-kata yang menenangkan. Ciptakan suasana positif dengan menunjukkan empati kepadanya. Pengertian kamu terhadap masalah sang anak akan membuatnya menjadi lebih tenang

4.    Pastikan Anak Aman

Ketika kamu sedang memberi ruang kepada anak, kamu juga harus memperhatikan kondisi yang ada disekitar anak. Pastikan posisi anak aman dan jauhkan benda-benda yang berbahaya agar tidak melukai anak.

5.    Alihkan Perhatian Anak

Cara atasi tantrum yang terakhir adalah dengan mengalihkan perhatian sang anak. Biasanya anak kecil mudah untuk melupakan sesuatu dan tertarik dengan hal yang baru. Misalnya berikan ia mainan yang lain atau berikan camilan kesukaannya.

Nah, cara diatas bisa kamu coba ketika sedang menghadapi anak yang tantrum. Namun apabila anak sudah berusia lebih dari 5 tahun dan masih tantrum berulang-ulang dengan kondisi yang sama maka kamu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis agar segera tertangani.

 

Refrensi :

https://www.halodoc.com/artikel/mitos-atau-fakta-makanan-manis-sebabkan-tantrum-pada-anak

https://www.halodoc.com/artikel/normalkah-anak-alami-tantrum-ketahui-4-faktanya